Gunung Kembar
Dalam pelajaran menggambar
di tingkat sekolah dasar, pola gambar yang dibuat adalah gambar gunung kembar. Ada
penyebab munculnya gambar pola gunung kembar, yaitu ketika anak-anak mulai
berhubungan dengan orang lain di luar keluarganya. Setelah selesai membuat pola
gambar gunung kembar, mereka akan berimajinasi dengan bebas tanpa adanya
batasan-batasan, yang sesuai dengan apa yang mereka pikirkan seperti menambah jalan
yang lurus atau berkelok-kelok pada bidang yang kosong, pinggiran sawah, pohon besar
(pohon kelapa) serta rumah. Mungkin dengan pola gambar yang seperti itu, mereka
akan beranggapan bahwa gambar yang mereka buat akan
terlihat lebih bagus. Padahal pola gambar tersebut kurang rasional, namun membuat
pola gambar yang rasional sangatlah sulit dan diperlukan suatu kesabaran dalam
pembuatannya. Jika anak yang memiliki pola pikir teori gambar perspektif, maka
ia akan mampu mengatasi hal tersebut.
Dengan adanya fenomena ini, guru dan
orang tua harus berperan aktif dalam memberikan pengenalan pada anak-anak tentang
benda-benda yang ada di alam dan posisinya tidak semua sama agar tidak terjadi
miskonsepsi. Selain itu, guru dan orang tua juga
mengenalkan cara menggambar yang lain. Tidak hanya mengenalkan cara menggambar
tetapi juga mengajarkan pewarnaan serta memadukan warna. Pewarnaan tidak hanya menggunakan crayon atau pensil warna tapi bisa juga menggunakan pewarna alami dari alam atau
menggunakan barang yang tidak terpakai lagi (bekas) dengan cara menempelnya. Sehingga
dapat mengurangi menggambar pola gunung kembar pada tingkat anak SD.