Teknik air
brush adalah teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemburkan
cat atau pewarna pada bidang kerja. Teknik ini sangat cocok di terapkan di
pendidikan Sekolah Dasar karena kita dapat melatih anak untuk lebih kreatif dan
bisa meningkatkan imajinasi anak dalam pembuatan pola-pola gambar sehingga gambar
yang dihasilkan menjadi unik. Namun, dalam pembuatan air brush diperlukan
kesabaran saat proses menyikatkan warna. Bahan yang digunakan dalam teknik air
brush ini berbeda dengan aslinya karena air brush dilakukan dalam proses pembelajaran
anak SD. Bahan yang digunakan sangat mudah ditemukan karena bahan-bahan ini merupkan
benda yang ada pada lingkungan sekitar siswa. Bahan-bahan yang diperlukan
sebagai berikut.
- cat air
atau pewarna makanan (sumba)
- sisir
atau saringan
- gosok
gigi bekas
Dengan
menggunakan bahan-bahan tersebut, siswa bisa membuat teknik air brush sederhana
yaitu dengan cara menggosokkan sikat gigi yang sudah dicelupkan cat air pada
bekas di sisir atau saringan yang dibawahnya sudah terdapat kertas gambar A4 dengan
beberapa obyek cetakan atau pola gambar (mal). Selain itu diperlukan
pemberat untuk menindih cetakan atau pola gambar agar tidak bergeser.
Langkah-langkah
dalam pembuatan teknik air brush, sebagai berikut.
1.
Pertama-tama, siapkan kertas gambar dengan ukuran
A4, cat air atau pewarna makanan, sisir atau saringan, gosok gigi bekas dan
pola gambar.
2.
Letakkan pola gambar pada kertas gambar lalu tindih
pola gambar pada kertas gambar agar pola gambar tersebut tidak bergeser.
3.
Kemudian encerkan pewarna dengan air secukupnya.
4.
Setelah itu, mulailah menyikatkan pewarna pada
sisir atau saringan. Pada saat menyikatkan, jangan sampai pewarna jatuh berupa
tetesan karena di sini yang diperlukan hanyalah cipratan-cipratan atau
gerimisan pada pewarna yang telah diencerkan.
5.
Kemudian tunggu warna tersebut hingga kering.
6.
Setelah kering, tambahkan pola lain sesuai dengan
kreativitas dan keinginan, ulangi pewarnaan seperti langkah yang sebelumnya.
Sehingga gambar tersebut menjadi lebih menarik.
Salah
satu kesulitan yang ditemui dalam menerapkan teknik ini adalah turunya cipratan
atau gerimisan pewarna pada kertas saat
sikat gigi di gosokan pada sisir atau saringan. Kadang cipratan atau gerimisan pewarna
tersebut tidak mau turun, ada yang sedikit turun, ada cipratan atau gerimisan
yang turun terseut terlalu besar jadi hasilnya kurang memuaskan.
Adapun
solusi untuk menangani hal tersebut yaitu, kita harus memilih bahan-bahan yang
masih bagus atau bisa juga sebelum dipakai, bahannya dites terlebih dahulu,
jika bagus baru kemudian digunakan, jika tidak lebih baik mencari bahan yang
bagus. Di SD mungkin peserta didik akan lebih pintar menggunakan teknik ini,
karena di usia anak SD, anak tersebut banyak kreativitas yang mereka coba tanpa
takut salah mencoba.